Kenapa kita kecewa?
Salah satu alasannya adalah karena kita merasa Berhak.
Setan mungkin tidak mampu membuat kalian meninggalkan sholat, meninggalkan ngaji, meninggalkan sedekah, dll. Tapi setan mampu untuk membisikkan;
'Kamu itu udah sholeh, maka kamu berhak untuk dihormati, dicium tangannya, dikagumi'.
'Kamu itu udah berbuat baik, maka kamu berhak mendapat penghargaan'.
Ketika hak-hak yang dirasa harus jadi milik kita, akhirnya tidak tercapai, maka timbullah kecewa, kufur, kesal, bahkan marah. Dan jika itu sudah timbul, maka jauhlah kita dari rasa syukur. Padahal, hanya syukurlah yang bisa membuat nikmat dari Allah bertambah, dan hanya Allah sebaik-baiknya pembalas. Bukan makhluk.
Sadar bener-bener;
Ya Allah, saya teh apa?
Masuk Surga gabisa kalo gak Kau tolong ibadah.
Terhindar dari neraka gabisa kalo gak Kau tolong.
Trus bisanya apa?
Saya teh lemah, gabisa kalo gak ditolong Allah.
Saya jahil, ilmu apa yang saya punya kalo gak dititipin Allah.
Saya juga fakir, apa sih yang saya punya kalo Allah gak titipin.
Saya lebih banyak zolimnya daripada taatnya.
Karena kalo berbuat dosa itu, pasti kecatet sama Malaikat sebelah kiri.
Tapi kalo berbuat pahala, belum tentu jadi pahala, karena niatnya tadi belum tentu lurus.
