Kata kalo kita memang sebegitu cintanya dengan pujian makhluk, dipuji itu pasti nyakitin banget. Tapi coba lihat, orang-orang yang telah hanya mengejar Allah saja dalam hatinya, mau dicaci, dipuji, sama bunyi ember jatoh itu gak ada bedanya, sama aja, lempeng aja udah hidupnya.
Coba kalau misalkan Nabi kita diledekin ngambek, terus gamau dakwah lagi, gimana Islam bisa sebesar ini. Tapi Nabi kita jangankan dicaci, dipuji, udah gitu mau diancam apapun, Allah tidak ijinkan terjadi, sehelai rambut pun gak akan jatoh.
Jadi ya,, justru kadang masalah itu gak usah diapa-apain, tinggal kita ganti sudut pandangnya, udah selesai urusan.
Toh kalo pengen jujur, ketika kita dihina, kehinaan kita yang ada yang asli dengan kehinaan yang disebut oleh orang itu, jauh lebih banyak kehinaan kita yang asli daripada yang diucap orang itu.
Allah tau kok kita pas sendiri pernah ngapain aja, enggak tuh gak dibuka sama Allah, cuman dibuka sedikit, itupun buat gugurin dosa kita, apa ruginya, tambah dekat donk ke Surga. Bisa jadi kita terlalu cinta dunia atau memang segitu belum pengennya ke Surga-Nya Allah.