APA SIH YANG MEMBUATMU BAHAGIA?😃

Bahagia

Temen-temen, kita pasti sepakat yaa, pengen tenang, pengen bahagia.

Sebelum lanjut, coba kalian bayangkan, "Apa sih yang membuat kalian bahagia?"
Boleh bayangin apa aja. Masuk sekolah impian, lulus taun ini, punya rumah, harta, pasangan, atau apapun itu. Boleh 3, 4 atau lebih.

Oke,, lanjut??
Siapa yang didaftar itu ngebayangin "Surga / Surga-Nya Allah"? Ada??
            (.... ke skip ya😁)


Anggaplah kalo misalkan ada pertanyaan dari Allah-Nya kayak gini;

"Semua yang kamu minta wahai hamba-Ku, satu pun tidak ada yang dikabulkan, bahkan keinginanmu yang paling receh sekalipun. Allah cuman janjiin satu, "Disediakan tempat terbaik untukmu di Surga-Nya Allah". Mau???
            "Mauuu..."

Rela tuh ya, kehilangan segala, asal dapet Surga-Nya Allah yaa..
Alhamdulillah sepakat berarti semua..

Sekarang dibalik;
Semua yang kamu minta wahai hamba-Ku, akan dikabul, baru minta ya Allah, baru angkat tangan, simsalabim langsung jreng depan mata. Cuman satu yang tidak diberikan, "Tidak ada tempat untukmu di Surga-Nya Allah". Mau???
            "Tidak yaa..."

Berarti sejatinya, yang benar-benar kita inginkan adalah "Surga-Nya Allah".


Kabar buruknya, kita itu kalo mau jujur, kita itu gak kenal sama diri kita sendiri. Ada yang tau contoh, berapa jumlah giginya? Enggak ya. Maka, kalo pengen jujur yuk, kita gak kenal sama diri kita sendiri. Jumlah gigi, jumlah rambut, panjang usus, kapan meninggal. Gak tau yaa. Kita pernah berencana, 'Kita kayaknya lebih cepet berangkat ke kantor lewat kiri nih'. Gak tau kalo dikiri ternyata ada razia tuh, kena tilang misalkan. Kita gak tau.

Maka kadang yang buat kita cepet stress itu adalah, 'Ketika kita yang tidak tau, lalu Sang Maha Tau menentukan ketentuan-Nya pada kita yang tidak tau, terus kita sok tau'.
Ya Allah, kan seharusnya saya masuk di Perusahaan itu..
Ya Allah, saya udah belajar harusnya masuk di Perguruan Tinggi itu..
Enggak, kata siapa ya..


Kabar baiknya, Allah, tempat kita menyembah, Dia, Rabb kita, Ia punya begitu banyak nama-nama baik, salah satunya kita tau, Ia pasti yang Paling Tau tentang diri kita. Kalo ditanya siapa yang paling kenal sama diri kita? Ya Allah. Kita bahkan gak kenal sama diri kita. Seakrab-akrabnya kita sama pasangan kita, masih bisa ada yang disembunyikan. Dan kita gak mungkin nempelin pasangan kita 24 jam, sampe ikut ke kamar mandi, ke toilet, gak mungkin ya.. Tapi Allah? Tau.

Dan Ia gak cuman Maha Tau, Ia juga Maha Baik.
Tidak mungkin menjauhkan yang baik dan mendekatkan yang buruk dengan sengaja ingin menzolimi kita, itu mustahil, yaa..

Maka kabar baiknya, "Dengan iman itu seharusnya menjadi tenanglah kehidupan seorang beriman karena menyadari dirinya sedang diurus oleh Yang Paling Tau tentang dirinya & Paling Sayang kepada dirinya".

Kalo ditanya siapa yang paling sayang? Ya Allah.. Ia lebih sayang kepada kita daripada kita sayang sama diri masing-masing, daripada ibu sayang kepada kita, Allah lebih sayang.


Sedangkan kita naik pesawat aja bisa tenang, karena katanya pilotnya profesional. Emang tau siapa pilotnya? Gak tau. Belajarnya gimana? Waktu dulu pendidikannya gimana? Gak tau. Cuman katanya profesional, yaudah saya tenang, yaa.. Masa, hidup kita yang diatur, diurus oleh Yang Maha Tau dan Maha Baik kita bisa gak tenang, gitu yaa?

Jadi, ketika kita bicara kearah sana, ketahuilah, yakinilah, semua yang terjadi dalam hidup kita itu adalah cara Allah mendekatkan kita pada hal yang tadi paling kita ingin-inginkan, yaitu adalah 'Surga-Nya Allah'.


Yuuk lah,, ambil contoh..
Quran surat ke 18, Al-Kahfi, di ayat 60-82, ada kisah Nabi Musa bertemu Nabi Khidir, gurunya beliau. Kita tau, ada 3 hal yang di komplain Nabi Musa kepada gurunya.
    1. Melubangi perahu
    2. Ada anak kecil yang terbunuh
    3. Minta dijamu disuatu kota, tapi tidak ada yang mau menjamu, malah ngebangun rumah
        anak yatim yang udah mau roboh.

Yuk,, kita fokus ke no.2:
Akhirnya Nabi Musa bertanya, 'Kenapa anak yang tidak berdosa ini kau bunuh?'. Di akhir perjalanan kan dijawab yah, 'Karena, ini adalah kehendak Tuhanmu, karena anak ini nanti akan murtad dan mengajak sekeluarganya murtad'.


Yuuk, kita coba bayangkan 2 skenario;
Skenario 1.
Anggaplah ini anak tetap hidup, dan dia menjadi anak yang nurut sama orang tuanya, kaya, tajir, konglomerat, punya jabatan, punya kekuasaan, tiap hari ngasih hadiah ke ibunya. Tapi satu, sekeluarga meninggal murtad. Bakal masuk Surga gak itu?
Enggak yaa, karena murtad tadi.

Skenario 2.
Anak itu wafat dalam keadaan belum punya dosa lhoh, belum akhil baligh, ke Surga gak si anak?
Ke Surga yaa.. Oke..

Ibunya, bahkan jika misalkan dari hari si anak wafat sampai nanti si ibu wafat misal selisih 40 tahun, dan setiap malam 40 tahun tidak ada 1 malam pun si ibu tidak menangis didalam solat tahajudnya, mempertanyakan, 'Ya Allah, katanya Engkau Maha Adil, anakku lagi main depan rumah dibunuh orang ya Allah, dimana keadilan-Mu?'. Tanpa Allah kasih tau skenario apa dibalik itu. Menghabiskan waktunya dengan tangisan malam, bengkak setiap malam, tapi wafat dalam keadaan masih beriman kepada Allah, kumpul lagi gak di Surga-Nya Allah sama anaknya?
Insya Allah.. Insya Allah,, yaa..


Demi Allah kalo udah nyampe sana, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ada orang yang seumur hidupnya mengalami kepahitan begitu banyak, lalu ia dicelupkan sejenak aja kepada Surga, lalu dia akan berkata, 'Aku tidak merasakan kepahitan apapun seumur hidupku'". Saking nikmatnya Surga.

Masya Allah. Tidak akan ada sedikit pun penyesalan jika kita sudah sampai di Surga-Nya Allah. Bahkan akan ada hari ketika seorang hamba akan menangis bersujud syukur kepada Rabb-Nya, mensyukuri kepahitan yang ia terima di dunia.

Akan ada hari ketika seorang hamba yang wafat karena kanker diusia muda, menangis bersyukur dihadapan Rabb-Nya sambil berkata, "Ya Allah.. Alhamdulillah, aku yang Engkau pilih meninggal karena kanker. Jika bukan karena kanker ini, mungkin hamba akan sulit untuk menggapai Surga-Mu, atau bahkan malah tergelincir ke dalam neraka. Terima kasih ya Allah, justru karena penyakitku di dunia, maka hamba semakin mudah untuk mencapai Surga-Mu".

Kita liat, petani itu rela panas-panasan disawah berbulan-bulan, demi panen yang hanya satu pekan. Apakah kita tidak rela berlelah-lelah, hanya puluhan tahun kalo nyampe puluhan tahun itu juga, ada yang belasan tahun udah Allah panggil. Ganjarannya nikmat yang abadi, yaa.. Surga-Nya Allah..


Maka, yuuk lah liat, saking Allah pengennya tu sekeluarga ke Surga, Allah lebih pilih seorang Nabinya untuk bunuh anak kecil tanpa dosa, yang penting ini sekeluarga ke Surga.

Maka, jika ada yang sedang kita alami lagi gaenak-gaenaknya nih, Bismillah.. Ini pasti jalan dari Allah buat aku tambah deket ke Surga-Nya Allah. Berat.. Tapi Allah gak mungkin melanggar ayatnya, "Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa", tidak akan melebihi kemampuan kita.


Sungguh orang yang paling beruntung adalah ia yang bisa menjadikan apapun yang terjadi dalam hidupnya menjadi jalan tambah dekat kepada Allah. Setiap kali kita mengalami hal yang menyakitkan, selalu ingatlah, bahwa tujuan kita yang sejati adalah Surga-Nya Allah.
😊😊😊

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)