Gak semua orang mau mengakui ini, yaitu kebutuhan ingin diakui oleh orang lain. Apa buktinya?
Lihat kaki kita. Ada 2, kiri dan kanan. Berarti berapa butuh alas kaki? Sepasang kiri dan kanan saja. Kalau butuhnya sepasang, kenapa ada orang yang sampai punya sepatu lebih dari 50?
Lihat, apa fungsinya jam tangan? Biar tahu waktu. Kalo untuk tahu waktu doank jam tangan 50.000 cukup untuk tahu waktu. Tapi kenapa ada orang yang beli jam tangan sampai harga 5 milyar?
Hati-hati teman-teman..
Memang hak setiap orang mau beli apapun yang dia inginkan, apalagi kalau dia mampu. Tapi kalo tujuan membelinya untuk diakui oleh orang lain, ini bahaya.
Karena, ingat, kalimat "Laa Ilaaha Illallah" suka diterjemahkan 'Tiada Tuhan selain Allah'. Padalah, Tuhan kan dalam bahasa Arab Rabb. Tuhanku, Rabbi. Tuhan kami, Rabbana. Tuhan Semesta Alam, Rabbul 'Aalamiin. Ilah itu lebih lebih tepat diterjemahkan secara bahasa adalah Sesembahan. Tapi kalau dibahas secara istilah Ilah itu nanti meluas bahasannya. Bisa jadi termasuk didalamnya adalah 'Apapun yang mendominasi hati'.
Contoh;
Dia muslim, shalat, tapi ketika dia ketinggalan sholatnya ga nangis, pas kehilangan jabatannya dia nangis. Berarti Ilah di hatinya jabatan.
Dia muslim, shalat, tapi ketinggalan sholat gak pernah menyesal, pas kehilangan duit berkabungnya berbulan-bulan. Berarti Ilah di hatinya, duit.
Yuukk,, coba renungkan siapa ILAH di hati kita😊