Yuuk,, kita belajar dari teladannya Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.
Ini kejadiannya ketika beliau waktu jadi pemimpin tertinggi amirul mukminin, kalau zaman sekarang kayak presiden ya. Waktu itu ceritanya beliau ingin mengangkat gubernur baru. Maka si calon gubernur ini diminta datang ke kediaman beliau.
Ketika si calon gubernurnya datang, waktu itu Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu lagi main sama cucunya. Segagah-gagahnya orang lagi main sama anak kecil kan ya tetep aja ciluuukkbaaa, gitu ya, lucu-lucuan. Maka, ngeliat kejadian itu si calon gubernurnya kayak ilfeel, masa Umar kayak begini yang katanya ditakutin oleh setan pun gak berani papasan. Maka ngeliat ekspresi tersebut, dipanggil oleh Umar, "Heh kamu, kenapa wajahnya seperti itu? Apa kamu dirumah gak punya anak cucu seperti ini?". Dijawablah, "Punya wahai amirul mukminin". Ditanya lagi kan, "Terus kamu gak pernah main-main dengan anak cucumu seperti ini?". Dijawab lagi, "Tidak pernah wahai amirul mukminin". Karena dirasa mungkin menurunkan izah, menurunkan wibawa. Apa kata sayyidina Umar ketika itu, maka "Pulang kamu sana tidak jadi diangkat menjadi gubernur". "Ada apa wahai amirul mukminin? Apakah kualifikasi saya kurang?". Maka dijawab dengan sederhana oleh Umar, "Kalau kepada darah dagingmu sendiri saja engkau tidak bisa berkasih sayang, bagaimana engkau akan menyayangi umatnya Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam".
Masya Allah.
Pakai cinta yaa, guru ke murid, orang tua ke anak, atasan ke bawahan, pakai hati, pakai cinta, hati hanya bisa disentuh hati soalnya.
Maka yuuk ah niatkan, mulai besok setiap kali ketemu orang yang dipikirin jangan 'Apa ya keuntungan yang akan saya dapat kalau kenal sama dia?', tapi yang dipikirin adalah 'Gimana caranya saya jadi manfaat buat dia, gimana caranya gara-gara kenal dia aku dapat pahala, dapat amal sholeh disisi Allah'.
Sibuk jadi manfaat, sibuk mengejar apa yang Allah suka. Ingat, ketika kita ibadah, ibadah-ibadah yang bisa jadi kebaikan itu memang hanya untuk diri kita saja, tapi ketika kita akhirnya beramal sholeh yang menjadi kebaikan bagi orang lain, oh itu Allah amat sangat menyukai yaa..
Jadi Bismillah yuuk. Semoga setiap harinya kita bisa jadi insan yang makin bermanfaat, makin jadi rahmat bagi seluruh alam, karena inilah Islam yang sebenarnya yaa..😊