Iri justru dengan
mereka.. Orang bilang kita kasihan sama mereka. Masih kecil, terluka, kena
ledakan. Padahal kalo mau jujur bisa jadi, kita yang dikasihanin sama mereka.
Mereka masih kecil, udah mah belum ada dosanya, hafal Al-Quran, maka udah jelas
itu mah setelah wafat pasti perginya kepada kasih sayang kepada Surga-Nya
Allah.
Ini tamparan keras sih
bagi kita. Dimana kita masih kadang gelisah hanya karna masalah perkara rupiah,
sedangkan mereka sedang bersimbah darah hanya untuk menggapai Jannah.
Maka,, iri dengan Iman mereka. Tapi yaa, mereka hamba pilihan Allah. Allah tau kita gak sanggup, diujinya jadi sesuai, tinggal gimana cara kita nyikapinnya.
Yuukk,, semua yang terjadi dalam hidup kita itu, cuman harus jadi jalan untuk gimana caranya kita tambah deket sama Allah. Allah berikan saudara kita disana, ladang nih bagi kita, bisa dakwah dengan hartanya, bisa dengan minimal tidak membeli atau mendukung sesuatu yang bisa untuk menguatkan para penjajah.
Kalau perkara itu aja kita kadang, “Tolong,, gimana ini aku pengen beli, tapi ternyata gak boleh dibeli”. Yaa ayolah,, mereka bicaranya sedang bertumpah darah, nyawa, kita mah disini nyaman ngapalin Qurannya juga enak.
Izinkan Iman ini terus ada Ya Allah, sampai wafat. Meskipun gak tau, wafat juga siap atau enggak, untuk menghadapi pengadilan atas perbuatan diri masing-masing ini.
Tapi mudah-mudahan, dengan kita terus mengingat tentang Palestine ini, menambah keimanan kita. Yuukk,, terus berjuang sama-sama menggapai Surga-Nya Allah.