Salah satu ciri ikhlas yang paling gampang, ada orang, tidak ada orang, sama. Kalau misalkan ada orang semangat, dipuji tambah semangat, tidak dipuji tidak semangat, dicaci patah semangat, ah udah ya, tanda-tanda.
Diriwayat yang lain, guru kami menyebutkan ini dari hadits riwayat Imam Muslim cukup panjang, beliau menyebutkan, akan ada hari dimana malaikat tuh nyetorin, 'Ini buku amalannya si Fulan ya Allah'. Sama Allah dilempar suruh gak mau dilihat lagi, suruh buang. Disuruh buang itu buku amalan. Malaikat memungut buku itu, dibaca, 'Lhoh isinya tahajud, isinya sholat, isinya zakat, isinya zikir, isinya ngaji, isinya puasa', tapi Allah tau apa yang ada dihati hamba-Nya. Allah tau itu bukan untuk-Nya, atau tidak murni 100% untuk-Nya, Allah bahkan gak sudi, disuruh buang itu buku amalan. Dan dibahasa haditsnya, Allah tinggalkan ia dengan kesyirikannya.
Kalau dikitabnya Imam Al-Mundziri At-Targhib Wa At-Tarhib tentang bab yang sama, akan disuruh manusia itu kalau ngelakuin amalan bukan untuk Allah, nanti yang orang-orang atau sesuatu yang dia jadikan alasan untuk beribadah, misalkan dia beribadah karena pengen dipuji bossnya, itu dihari akhir, Allah suruh datangkan alasan kamu beribadah, suruh untuk ngebela kamu, bisa gak?
Kalau misalkan melakukannya karena nyembahnya berhala, berhalanya disuruh datang, coba selamatkan dirimu, bisa gak berhala yang kau sembah itu selamatkan dirimu dari azabnya Allah??
