Temen-temen kita tahu, salah satu yang paling dikhawatirkan oleh sebagian atau kebanyakan orang salah satunya adalah rezeki. 'Kalau aku keluar dari kerjaan ini gimana untuk makanku dan anak-anakku?'. 'Gajinya cukup enggak?'. 'Kedepannya seperti apa?'.
Masya Allah.
Temen-temen ketahuilah, bahwa justru kita tidak akan mati, tidak boleh mati sebelum rezeki yang sudah Allah tentukan sebelum kita lahir dulu, kita terima semuanya.
Hadist dari Abdullah Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu di hadist Arbain no.4 dalam kitabnya Imam Nawawi, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda menceritakan yang maknanya;
Bahwa didalam alam rahim selama 120 hari, itu 40 hari sebagai nutfah, lalu alaqah, lalu mutghoh, lalu setelah 120 hari Allah tiupkan ruh, dan termasuk ketika meniupkan ruh itu ditentukan rezekinya dari lahir sampai meninggalnya. Sebelum disitu otak kita jadi dan bisa panik mikirin rezeki, ni sekarang udah ada otaknya nih Insya Allah ya, lalu akhirnya panik mikirin rezeki, dulu dialam rahim otak belum jadi rezeki sudah Allah jamin. Kita waktu masih jadi janin, belum bisa sholat, belum bisa kerja, ibunya makan apa aja jadi, si janin tumbuh ya.
Bahwa didalam alam rahim selama 120 hari, itu 40 hari sebagai nutfah, lalu alaqah, lalu mutghoh, lalu setelah 120 hari Allah tiupkan ruh, dan termasuk ketika meniupkan ruh itu ditentukan rezekinya dari lahir sampai meninggalnya. Sebelum disitu otak kita jadi dan bisa panik mikirin rezeki, ni sekarang udah ada otaknya nih Insya Allah ya, lalu akhirnya panik mikirin rezeki, dulu dialam rahim otak belum jadi rezeki sudah Allah jamin. Kita waktu masih jadi janin, belum bisa sholat, belum bisa kerja, ibunya makan apa aja jadi, si janin tumbuh ya.
Demi Allah temen-temen, rezeki itu udah ditentuin. Kita gak boleh mati, sebelum semua yang sudah Allah tentukan disaat itu, kita terima semuanya
Ada kisah dari guru kami, beliau dapat cerita dari ulama terpercaya juga;
Suatu ketika ada orang jatuh kedalam sumur, lalu minta tolong kan, ditolongin lah sama orang lewat, diturunin timba, dia akhirnya naik, setelah naik, ditenangin dulu, 'Sok duduk dulu nih', dikasih minum segelas susu, diminum habis, setelah beres minum susu ditanya kan, 'Kamu kenapa bisa jatuh?, cerita, 'Gak tau ya, saya tadi cuman berdiri disini (diperagain, aaahhh....)', malah jatuh lagi dia kedalam sumur, tapi jatuh yang kedua ini meninggal orangnya.
Maka kata ulama tersebut, beliau menyebutkan bahwa orang yang mati tadi, yang wafat tadi, masih punya rezeki satu gelas susu lagi, makanya beliau sudah sampai ditempat kematiannya pun, harus naik lagi dulu ngejemput rezekinya yang satu gelas susu itu baru boleh mati lagi.
Beneran temen-temen jangan khawatir, rezeki itu sesuatu yang sudah Allah tentukan jauh sebelum kita lahir. Maka, rugi kalau misalkan kita selalu memikirkan sesuatu sampai panik sampai gelisah sesuatu itu padahal sudah Allah tentuin.
Ada sesuatu yang belum tentu bagi kita yang lebih khalayak kita pikirkan, yaitu 'setelah mati kita akan kemana?' Yakin ke Surga? Gak tahu. Apakah juga akan ke neraka? Belum tentu.
Untuk itu yuuk lah, tingkatin taqwa, amal sholeh, tawakal kepada Allah, yakin yang Allah tentukan tidak akan tertukar. Semoga tambah taqwa tiap hari kepada Allah.😊